Peran Penting Pancasila dalam
Pandangan Generasi Muda Indonesia di Era Global
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada zaman
sekarang bisa dibilang dunia global atau yang disebut globalisasi, semua yang
kita lakukan dan kita punya adalah dampak dari globalisasi entah itu negatif
atau positif. Indonesia adalah negara demokrasi dan satu-satunya negara yang
mempunyai dasar negara yang disebut Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima pokok penting yang berisi:
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima pokok penting yang berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Itulah kelima dasar negara yang ada di Indonesia, kelima sila
tersebut sudah mewakili dari sumber hukum, ideologi, pandangan hidup. Tetapi
sayangnya Indonesia atau khususnya generasi muda belum bisa memanfaatkan
pancasila dengan maksimal, sehingga seringkali muncul sikap yang tidak teratur,
terfilter dan seringkali apatis dalam menanggapi pengaruh globalisasi yang ada
di dunia.
Untuk itulah
kita sebagai generasi muda dalam bermasyarakat juga harus bisa menerapkan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan tahu mana globalisasi yang bersifat
baik atau buruk bagi diri kita. Sekarang sudah jarang ada sosialisasi tentang
pancasila padahal pancasila adalah sebagai dasar negara kita sendiri, sedangkan
bangsa kita ada yang sudah melupakan apa itu pancasila. Itulah yang membuat
prihatin bangsa ini yang tidak tahu apa itu dasar negaranya sendiri. Oleh
karena itu, diperlukan adanya pemahaman mendalam tentang arti penting pancasila
dalam generasi muda, terlebih di era global ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam perumusan masalah ini,
penulis merumuskan:
1. Apa
makna pentingnya pancasila?
2. Bagaimanakah
aktualisasi peran dan tanggapan pemuda terhadap pentingnya pancasila?
3. Bagaimanakah
cara paling efektif untuk menanamkan peran penting pancasila di era global
terhadap generasi muda?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan yang
terdapat dalam penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui makna
penting pancasila, memahami aktualisasi peran pemuda terhadap pentingnya
pancasila, dan mengetahui cara yang paling efektif untuk menanamkan peran
penting pancasila di era global terhadap generasi muda, serta sebagai salah
satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester Gasal mata kuliah
Pancasila kelas R1-A Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro tahun
ajaran 2011 / 2012.
D.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode
pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
E. Konsep dalam Judul
Konsep-konsep yang terdapat dalam
makalah Peran Penting Pancasila dalam Pandangan Generasi Muda Indonesia di Era
Global antara lain:
1.
Definisi pancasila
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi Pancasila:
Ø Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa
bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi
lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
Ø Panitia Lima
Pancasila adala lima asas yang
merupakan ideologi negara. Kelima sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asa erat sekali, berangkaian,
dan tidak berdiri sendiri.
Ø Prof. Drs.
MR. Notonegoro
Pancasila merupakan dasar
falsafah negara Indonesia.
Ø Pada Lambang
Negara RI “Garuda Pancasila”
Pancasila adalah dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
2.
Definisi generasi muda
Terdapat beberapa definisi generasi
muda atau pemuda yang dikemukakan oleh beberapa tokoh maupun oleh orang awam,
diantaranya adalah:
§
Pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai
peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu
juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.
§
Princeton mendefinisikan kata pemuda
(youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and
maturity; early maturity; the state of being young or immature or
inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
§
Dalam kerangka usia, WHO menggolongkan
usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence
dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut
menerapkan bahwa “after age 24, youth are no longer eligible for adolescent
social services”
3.
Definisi Negara Indonesia
Berikut terdapat beberapa definisi Negara Indonesia
menurut beberapa ahli:
Ø
Prof. Ary Sio Santos
Indonesia adalah "benua yang
hilang" yang sebenarnya menjadi pusat peradaban dunia.
Ø Dr. Jimmy Oentoro
Indonesia adalah tempat terbaik
untuk hidup.
Ø Made Sandiago
Indonesia adalah negara yang punya
dedikasi tinggi. Keadilan dan kesempurnaan adalah jiwa bangsa ini.
Ø Pendeta dr. Richard D.
Indonesia adalah sebuah Bhineka
Tunggal Ika, berdiri diatas dasar yang kokoh, yaitu Pancasila, yang telah
diletakkan oleh para pendiri bangsa, atas rahmat Tuhan Yang Mahakuasa.
Ø Nana Supriatna
Indonesia merupakan negara
kepulauan dimana antara pulau yang satu dengan pulau yang lain dipisahkan
oleh beberapa batas alam, seperti selat, sungai, dan gunung. Batas-batas alam
tersebut secara langsung akan mengelompokkan berbagai komunitas masyarakat
dengan corak budaya yang khas.
Ø
Haidar Bagir
Indonesia adalah bangsa yang begitu
beragam. Ada sekitar 700 bahasa-hidup dan lebih dari 200 suku di Indonesia,
yang masing-masing - sedikit atau banyak, mewakili kelompok budaya yang berbeda.
Ø Zaim Uchrowi
Indonesia adalah negara yang paling
tua, atau paling dahulu merdeka dibanding negara-negara tetangga di Asia
Tenggara. Indonesia merupakan negara paling luas dari sisi geografisnya, negara
paling banyak penduduknya, serta paling beragam sumberdaya alamnya.
4.
Definisi Era Global
Berikut arti era global menurut beberapa ahli:
v Theodore
Levitt (1985)
Istilah globalisasi pertama kali
digunakan oleh beliau yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik
perdagangan bebas dan transaksi keuangan.
v Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah
proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial
budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
v Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi
ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas,
sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan
dunia.
v Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah
pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara
Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
v
Jan Art Scholte
Globalisasi mencakup lima
dimensi yang masing-masingnya mempengaruhi karakteristik interaksi aktor-aktor
dalam ekonomi politik internasional. Pertama, globalisasi mencakup fenomena internationalization; kedua, globalisasi
juga mengandung arti liberalization
atau pengurangan; ketiga, globalisasi mengacu pada gagasan universalization dalam bentuk penyebaran nilai-nilai yang bersifat
universal seperti demokrasi dan hak azasi manusia; keempat, globalisasi dilihat
sebagai kelanjutan dari proses modernisasi yang identik dengan westernization; dan kelima, dari beragam
proses tersebut, akhirnya globalisasi juga menciptakan proses deterritorialization.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Makna
Penting Pancasila
Sejarah telah mengungkapkan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh Rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup
kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang
secara lahir dan batin menuju ke arah kebaikan, di dalam masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur.
Bahwasannya Pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandagan hidup bangsa yang telah
teruji dan terbukti bahwa tidak ada yang mampu memisahkannya dari kehidupan
bangsa Indonesia.
Menyadari hal tersebut perlu langkah
nyata dan terus menerus untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang
terandung di dalam Pancasila tersebut, demi melindungi serta melestarikan
Kesaktian Pancasila oleh setiap unsur lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia
baik dari pusat maupun daerah.
1. Pengertian Pancasila
Menurut arti
sebenarnya, istilah Pancasila yang sudah lama dikenal melalui buku
“Negarakertagama” karangan empu Prapanca dan “Sutasoma” karangan empu Tantular
dapat diartikan “Berbatu sendi lima” (dari bahasa Sansekerta) atau juga
“Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila karma).
1.1 Secara Etimologi
Pancasila
berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta. panca berarti
"lima" syila (dengan huruf i pendek) berarti "batu sendi",
"alas" atau "dasar". syiila (dengan huruf i panjang )
berarti "peraturan","tingkah laku yang baik atau
penting".syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya
tingkah laku yang baik.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasyila berarti lima dasar sedangkan
pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting.
1.2 Secara Histories
Istilah
pancasila pertama kali digunakan oleh masyarakat India yang beragama budha, dan
pancasila itu sendiri berarti lima aturan atu five moral principles.
Istilah pancasila juga terdapat dalam kitab sutasoma karangan empu tantular didalam kitab ini pancasila berarti berbatu sendi yang lima selain itu juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu
a. Tidak boleh melakukan kekerasan
Istilah pancasila juga terdapat dalam kitab sutasoma karangan empu tantular didalam kitab ini pancasila berarti berbatu sendi yang lima selain itu juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu
a. Tidak boleh melakukan kekerasan
b.
Tidak boleh mencuri
c.
Tidak boleh berjiwa dengki
d.
Tidak boleh berbohong
e.
Tidak boleh mabuk minuman keras
Dalam
istilah Jawa, Pancasila disebut dengan istilah molimo yang terdiri dari lima
golongan yaitu mateni (membunuh), maling (mencuri), madhon (berzina), madat
(menghisap candu), main (berjudi). Kelima larangan tersebut masih menjadi
pegangan moral orang-orang jawa sampai sekarang.
1.3.Secara Terminologis
Dimulai
sejak sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, istilah Pancasila digunakan oleh Bung
karno untuk memeberi nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara Indonesia
merdeka. Menurut beliau sendiri, Pancasila diperolehnya dari temanya yang
seorang ahli bahasa.
Selain hal itu sebagian pakar seperti Moh. Yamin Notonogoro, Driyakarya, berpendapat Pancasila adalah filsafat, oleh karena itu Pancasila sebagai ratio dari kehidupan Negara dan bangsa itu yang sesuai dengan akal yang merupakan sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat kehidupan manusia yang tidak ada taranya serta pandangan hidup dalam bernegara dan ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara yana menjadi basis bagi sistem kenegaraan.
Selain hal itu sebagian pakar seperti Moh. Yamin Notonogoro, Driyakarya, berpendapat Pancasila adalah filsafat, oleh karena itu Pancasila sebagai ratio dari kehidupan Negara dan bangsa itu yang sesuai dengan akal yang merupakan sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat kehidupan manusia yang tidak ada taranya serta pandangan hidup dalam bernegara dan ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara yana menjadi basis bagi sistem kenegaraan.
2.
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
Pancasila
sebagai ideologi terbuka merupakan ideologi yang berkembang, terbuka
untuk penafsiran baru. Bukan sesuatu yang selesai saja tetapi selalu aktual
setiap dalam menghadapi perubahan. Ideologi terbuka disebut juga weltanschaunh (pandangan dunia) yang
diartikan sebagai consensus mayoritas warga Negara sebagai warga bangsa tentang
nilai – nilai dasar yang ingin diwujudkan mengadakan Negara merdeka.
Weltanschaunh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keseluruhan
sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan organis.
3. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar atau falsafah
Negara (philosophische gronslag), ideologi negara dan staatside. Dalam hal ini
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan atau
penyelenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang
dengan jelas menyatakan “…..maka disisinlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu undang-undang Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada…..”
Pancasila sebagai pandangan hidup
dan dasar Negara mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:
1.
Pancasila
sebagai dasar Negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya
adalah sumber dari segala sumber hokum atau sumber tertib hokum.Hal ini
tertuang dalam ketetapan MPR No.XX/MPR/1978 dan No.V/MPR/1973 (Pengertian
yuridis kenegaraan).
2. Pancasila
sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (pengertian Pancasila secara
sosiologis).
3. Pancasila
sebagai pengatur tingkah laku pribadi dancara-cara dalam mencari kebenaran (pengertian pancasia yang
bersifat etis dan fiosofis).
4. Penjabaran Sila-Sila Pancasila
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan
kepada Tuhan sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,
gemar dengan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Sadar bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling
manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Persatuan Indonesia
Bangsa
Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persaatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Manusia
Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan musyawarah,
karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah dengan penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada
kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus menjunjung
tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan
kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan dalam masyarakat.
Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong royongan dan
kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga
keadilan terhadap sesama.
B.
Aktualisasi
Peran dan Tanggapan Pemuda terhadap Pentingnya Pancasila
Sila
–sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, maka esensi seluruh
sila-silanya merupakan kesatuan. Pancasila adalah kepribadian bangsa indonesia
bukan dari luar. Adapun yang menjadi unsur-unsur pancasila telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sejak dahulu. Adanya pancasila terdapat di dalam dirinya
sendiri, sebab itu pancasila adalah suatu subtansi yang mengandung esensi. Berikut
esensi Pancasila dan sikap aktualisasi yang seharusnya ditunjukkan oleh
masyarakat, terlebih oleh pemuda.
1.Ketuhanan
Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Dan Sifat-Sifat Tuhan
Hakikat tuhan itu sendiri sebenarnya sangat
sulit untuk diketahui,akan tetapi kita bisa melihat contoh yang dikemukaan Aristoteles
tentang adanya causa prima atau sebab pertama yang tidak disebabkan. Berbeda
dengan hakikat yaitu sifat-sifat tuhan yang lebih mudah kita pikirkan karena
tuhan mempunyai sifat yang tidak terbatas, misalnya tuhan maha pengasih,
penyayang, adil, sabar dan sebagainya.
Oleh karena itu kita sebagai manusia
ciptaanya dan menjadi pemuda Indonesia khususnya wajib bertaqwa kepada Tuhan
YME serta menjalankan segala perintahnya. Selain itu kita sebagai makhluk tuhan
harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi
muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.Kemanusiaan
Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Manusia
Seperti yang kita ketahui bahwa susunan kodrat manusia itu terdiri dari jiwa dan raga. Jiwa terdiri atas akal, rasa, karsa.dan tubuh terdiri atas unsur-unsur benda mati tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sedangkan menurut sifat kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu dan makhlik sosial atau disebut dengan monodualis social, ekonomi, politik. Menurut kedudukan kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan atau disebut dengan monodualis religion.
Seperti yang kita ketahui bahwa susunan kodrat manusia itu terdiri dari jiwa dan raga. Jiwa terdiri atas akal, rasa, karsa.dan tubuh terdiri atas unsur-unsur benda mati tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sedangkan menurut sifat kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu dan makhlik sosial atau disebut dengan monodualis social, ekonomi, politik. Menurut kedudukan kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan atau disebut dengan monodualis religion.
Oleh karena itu sebagai manusia dan pemuda
pada khususnya yang mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita
harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3.Persatuan
Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Satu
Kata satu merupakan sesuatu yang bulat,
tidak dapat dipecah-pecah. persatuan Indonesia pada hakikatnya bahwa bangsa
Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa dan mempunyai adat istiadat, agama,
kepercayaan, kebudayaan yang berbeda-beda itu merupakan satu kesatuan.
Oleh karena itu didalam pergaulan satu sama
lain kita harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang
berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda-beda kita harus saling menghormati,
menjaga karena satu jua. Selain itu kita harus menyadari bahwa kita bertanah
air satu yaitu tanah air Indonesia, sehingga harus cinta tanah air dan bangsa.
4.Kerakyatan
Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Rakyat
Rakyat adalah manusia-manusia yang
bertempat tinggal disuatu Negara. istilah hakikat rakyat menunjukan
keseluruhan, jadi bukan bagian-bagian, meskipun keseluruhan itu terdiri dari
bagian-bagian.maka antara keseluruhan dan bagian ada hubungan yang erat.
Oleh karena itu kita sebagai pemuda harus
saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita kita dan
bangsa. Dan kita harus menjawab tantangan bersama, memecahkan persoalan secara
bersama dan musyawarah bersama. hal ini sharus dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan sehingga tercapai sifat kekeluargaan.
5.Keadilan
Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Adil
Adil disini dapat diartikan menempatkan
sesuatu atau hak dan kewajiban pada tempatnya. Berbuat adil kepada diri sendiri
berarti berbuat yang serasi antara hak dan kewajiban, berbuat adil kepada
masyarakat berarti berlaku adil sesama warganya, berbuat adil terhadap alam
berarti kita tidak boleh berbuat semena-mena dan merusak lingkungan hidup, berbuat
adil kepada tuhan berarti melaksanakan kewajiban terhadap tuhannya.
Oleh karena itu kita harus bersifat adil
terhadap diri kita, orang lain, alam Negara dan tuhan. Jangan sampai melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
C.
Penanaman
Peran Penting Pancasila terhadap Generasi Muda
Penanaman pancasila dapat
dilakukan dalam berbagai lapis kehidupan. Misalnya dalam kehidupan politik.
Pengembangan politik negara terutama dalam dewasa ini harus mendasarkan pada
moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan esensinya,
sehingga praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera di akhiri.
Untuk menanamkan ideologi
Pancasila yang kuat, hendaknya dilakukan sejak dini. Tidak dipungkiri,
pendidikan berperan penting. Pendidikan dimulai sejak dari keluarga. Keluarga,
terutama orangtua hendaknya mendidik dan membimbing anak-anaknya tentang
nilai-nilai Pancasila. Di lingkungan sekolah, banyak hal yang bisa dilakukan.
Misalnya dengan memasukkannya dalam sistem kurikulum.
Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif. Dalam arti bahwa nilai Pancasila disajikan dalam bentuk-bentuk materi dalam mata pelajaran khusus, seperti Pendidikan Pancasila misalnya. Nilai-nilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lainnya secara afektif. Misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling menghargai dan menghormati, dll.
Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif. Dalam arti bahwa nilai Pancasila disajikan dalam bentuk-bentuk materi dalam mata pelajaran khusus, seperti Pendidikan Pancasila misalnya. Nilai-nilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lainnya secara afektif. Misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling menghargai dan menghormati, dll.
Dalam strategi pembinaan
ideologi, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan (Sunarso, dkk : 2008),
yaitu :
1.
Ideologi harus diaktualisasikan dalam
bidang kenegaraan dan oleh WNI
2.
Ideologi sebagai perekat pemersatu harus
ditanamkan pada seluruh WNI
3.
Ideologi harus dijadikan panglima bukan
sebaliknya (Abdulkadir Besar, 1988)
4.
Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah
keterbukaan dan kedinamisan
5.
Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman
dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan
mempersatukan masyarakat
6.
Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan
yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan
mengedepankan kepentingan bangsa
7.
Mensosialisasikan ideologi Pancasila
sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan.
Proses sosialisasi Pancasila dilakukan secara objektif dan ilmiah (bukan
doktriner) dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.
8.
Tumbuhkan sikap positif terhadap warga
negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Perlunya
perbaikan ekonomi untuk mengakhiri krisis multi dimensional (Endang Zaelani
Sukaya, 2000:109).
Kita sebagai
bangsa Indonesia, terlebih sebagai pemuda Indonesia harus mengamalkan ajaran
Pancasila, yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai Pancasila secara
terus-menerus, mendalam, dan sesuai perkembangan jaman. Generasi muda akan
lebih memahami arti bernegara dan kehidupan yang saling toleransi dalam
kemajemukan bangsa apabila generasi muda memiliki pemahaman yang benar tentang
Pancasila. Selain itu, pemuda juga perlu meningkatan pendidikan norma agama,
adat-istiadat, dan bimbingan dari orang tua, sehingga tata sopan santun tersebut
dapat ditanamkan dan diajarkan pada para generasi muda bangsa Indonesia.
Pengamalan dari
nilai-nilai Pancasila pun sesungguhnya cukup mudah dilakukan oleh generasi
muda, yaitu dengan cara mengembangkan sikap saling hormat menghormati antar
pemeluk agama yang sama maupun berbeda, tidak beperilaku semena-mena terhadap
orang lain, membantu teman yang terkena musibah sesuai kemampuan, menghargai
produk dalam negeri, melakukan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan,
mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan, dan lain sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan yang saya simpukan berkaitan dengan makalah yang saya susun adalah:
1. Bangsa
Indonesia membutuhkan pemuda yang menyadari pentingnya Pancasila dalam era
global untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dalam memajukan dan memimpin
Indoensia.
2. Era
globalisasi membawa pengaruh yang baik dan buruk terhadap keadaan suatu bangsa
dan generasi. Oleh karena itu, sebagai generasi yang akan membawa masa depan
Indonesia, pemuda haruslah mampu menyaring pengaruh buruk globalisasi dan
memanfaatkan pengaruh yang baik.
3. Meskipun
globalisasi selalu identik dengan modernisasi, Indonesia tidak boleh melupakan
dasar negara, yaitu Pancasila dalam setiap aspek kehidupan maupun pemerintahan
negara. Karena Pancasila merupakan cermin kepribadian bangsa Indonesia yang
paling realistis.
4. Pemuda
harus mampu menempatkan pancasila sebagai dasar hukum tertinggi Indonesia.
B.
Saran
Beberapa
saran yang dapat saya berikan kepada pembaca pada umumnya dan kepada generasi
muda pada khususnya adalah agar lebih memaknai Pancasila secara lebih mendalam,
lebih menjiwai dan agar selalu tampak dalam aktualisasi kehidupan sehari-hari.
Pemberian pendidikan Pancasila sejak dini juga diperlukan agar bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang berdedikasi tinggi dalam hukum namun tetap menjunjung
tinggi keluhuran cita-cita bangsa seperti yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
FKM
/ Semester 2
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
bismillah..'afwan izin ambil ilmunya, barakallahu fiik, syukran
BalasHapus