Kamis, 19 April 2012

Peran Pancasila dalam Pandangan generasi Muda di Era Global

Peran Penting Pancasila dalam Pandangan Generasi Muda Indonesia di Era Global

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada zaman sekarang bisa dibilang dunia global atau yang disebut globalisasi, semua yang kita lakukan dan kita punya adalah dampak dari globalisasi entah itu negatif atau positif. Indonesia adalah negara demokrasi dan satu-satunya negara yang mempunyai dasar negara yang disebut Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima pokok penting yang berisi:
1.    Ketuhanan Yang Maha Esa
2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.    Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Itulah kelima dasar negara yang ada di Indonesia, kelima sila tersebut sudah mewakili dari sumber hukum, ideologi, pandangan hidup. Tetapi sayangnya Indonesia atau khususnya generasi muda belum bisa memanfaatkan pancasila dengan maksimal, sehingga seringkali muncul sikap yang tidak teratur, terfilter dan seringkali apatis dalam menanggapi pengaruh globalisasi yang ada di dunia.
Untuk itulah kita sebagai generasi muda dalam bermasyarakat juga harus bisa menerapkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan tahu mana globalisasi yang bersifat baik atau buruk bagi diri kita. Sekarang sudah jarang ada sosialisasi tentang pancasila padahal pancasila adalah sebagai dasar negara kita sendiri, sedangkan bangsa kita ada yang sudah melupakan apa itu pancasila. Itulah yang membuat prihatin bangsa ini yang tidak tahu apa itu dasar negaranya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman mendalam tentang arti penting pancasila dalam generasi muda, terlebih di era global ini.

B.       Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini, penulis merumuskan:
1.      Apa makna pentingnya pancasila?
2.      Bagaimanakah aktualisasi peran dan tanggapan pemuda terhadap pentingnya pancasila?
3.      Bagaimanakah cara paling efektif untuk menanamkan peran penting pancasila di era global terhadap generasi muda?

C.      Tujuan Penulisan
Tujuan yang terdapat dalam penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui makna penting pancasila, memahami aktualisasi peran pemuda terhadap pentingnya pancasila, dan mengetahui cara yang paling efektif untuk menanamkan peran penting pancasila di era global terhadap generasi muda, serta sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester Gasal mata kuliah Pancasila kelas R1-A Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro tahun ajaran 2011 / 2012.

D.      Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.

E.       Konsep dalam Judul
Konsep-konsep yang terdapat dalam makalah Peran Penting Pancasila dalam Pandangan Generasi Muda Indonesia di Era Global antara lain:
1.      Definisi pancasila
            Berikut ini adalah pengertian dan definisi Pancasila:
Ø  Ir. Soekarno
       Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
Ø  Panitia Lima
       Pancasila adala lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asa erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri.
Ø  Prof. Drs. MR. Notonegoro
       Pancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia.
Ø  Pada Lambang Negara RI “Garuda Pancasila”
       Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

2.      Definisi generasi muda
Terdapat beberapa definisi generasi muda atau pemuda yang dikemukakan oleh beberapa tokoh maupun oleh orang awam, diantaranya adalah:
§   Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.
§   Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
§   Dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no longer eligible for adolescent social services”
3.      Definisi Negara Indonesia
Berikut terdapat beberapa definisi Negara Indonesia menurut beberapa ahli:
Ø  Prof. Ary Sio Santos
Indonesia adalah "benua yang hilang" yang sebenarnya menjadi pusat peradaban dunia.
Ø  Dr. Jimmy Oentoro
Indonesia adalah tempat terbaik untuk hidup.
Ø  Made Sandiago
Indonesia adalah negara yang punya dedikasi tinggi. Keadilan dan kesempurnaan adalah jiwa bangsa ini.
Ø  Pendeta dr. Richard D.
Indonesia adalah sebuah Bhineka Tunggal Ika, berdiri diatas dasar yang kokoh, yaitu Pancasila, yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa, atas rahmat Tuhan Yang Mahakuasa.
Ø  Nana Supriatna
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana antara pulau yang satu dengan pulau yang lain dipisahkan  oleh beberapa batas alam, seperti selat, sungai, dan gunung. Batas-batas alam tersebut secara langsung akan mengelompokkan berbagai komunitas masyarakat dengan corak budaya yang khas.
Ø  Haidar Bagir
Indonesia adalah bangsa yang begitu beragam. Ada sekitar 700 bahasa-hidup dan lebih dari 200 suku di Indonesia, yang masing-masing - sedikit atau banyak, mewakili kelompok budaya yang berbeda.
Ø  Zaim Uchrowi
Indonesia adalah negara yang paling tua, atau paling dahulu merdeka dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara paling luas dari sisi geografisnya, negara paling banyak penduduknya, serta paling beragam sumberdaya alamnya.


4.      Definisi Era Global
Berikut arti era global menurut beberapa ahli:
v  Theodore Levitt (1985)
Istilah globalisasi pertama kali digunakan oleh beliau yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan.
v  Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
v  Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
v  Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
v  Jan Art Scholte
Globalisasi mencakup lima dimensi yang masing-masingnya mempengaruhi karakteristik interaksi aktor-aktor dalam ekonomi politik internasional. Pertama, globalisasi mencakup fenomena internationalization; kedua, globalisasi juga mengandung arti liberalization atau pengurangan; ketiga, globalisasi mengacu pada gagasan universalization dalam bentuk penyebaran nilai-nilai yang bersifat universal seperti demokrasi dan hak azasi manusia; keempat, globalisasi dilihat sebagai kelanjutan dari proses modernisasi yang identik dengan westernization; dan kelima, dari beragam proses tersebut, akhirnya globalisasi juga menciptakan proses deterritorialization.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Makna Penting Pancasila
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh Rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang secara lahir dan batin menuju ke arah kebaikan, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandagan hidup bangsa yang telah teruji dan terbukti bahwa tidak ada yang mampu memisahkannya dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari hal tersebut perlu langkah nyata dan terus menerus untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terandung di dalam Pancasila tersebut, demi melindungi serta melestarikan Kesaktian Pancasila oleh setiap unsur lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia baik dari pusat maupun daerah.
1.    Pengertian Pancasila
Menurut arti sebenarnya, istilah Pancasila yang sudah lama dikenal melalui buku “Negarakertagama” karangan empu Prapanca dan “Sutasoma” karangan empu Tantular dapat diartikan “Berbatu sendi lima” (dari bahasa Sansekerta) atau juga “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila karma).
1.1 Secara Etimologi
Pancasila berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta. panca berarti "lima" syila (dengan huruf i pendek) berarti "batu sendi", "alas" atau "dasar". syiila (dengan huruf i panjang ) berarti "peraturan","tingkah laku yang baik atau penting".syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku yang baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasyila berarti lima dasar sedangkan pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting.

1.2 Secara Histories
Istilah pancasila pertama kali digunakan oleh masyarakat India yang beragama budha, dan pancasila itu sendiri berarti lima aturan atu five moral principles.
       Istilah pancasila juga terdapat dalam kitab sutasoma karangan empu tantular didalam kitab ini pancasila berarti berbatu sendi yang lima selain itu juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu
a. Tidak boleh melakukan kekerasan
b. Tidak boleh mencuri
c. Tidak boleh berjiwa dengki
d. Tidak boleh berbohong
e. Tidak boleh mabuk minuman keras
Dalam istilah Jawa, Pancasila disebut dengan istilah molimo yang terdiri dari lima golongan yaitu mateni (membunuh), maling (mencuri), madhon (berzina), madat (menghisap candu), main (berjudi). Kelima larangan tersebut masih menjadi pegangan moral orang-orang jawa sampai sekarang.
1.3.Secara Terminologis
Dimulai sejak sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, istilah Pancasila digunakan oleh Bung karno untuk memeberi nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara Indonesia merdeka. Menurut beliau sendiri, Pancasila diperolehnya dari temanya yang seorang ahli bahasa.
Selain hal itu sebagian pakar seperti Moh. Yamin Notonogoro, Driyakarya, berpendapat Pancasila adalah filsafat, oleh karena itu Pancasila sebagai ratio dari kehidupan Negara dan bangsa itu yang sesuai dengan akal yang merupakan sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat kehidupan manusia yang tidak ada taranya serta pandangan hidup dalam bernegara dan ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara yana menjadi basis bagi sistem kenegaraan.

2.      Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
       Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan  ideologi yang berkembang, terbuka untuk penafsiran baru. Bukan sesuatu yang selesai saja tetapi selalu aktual setiap dalam menghadapi perubahan. Ideologi terbuka disebut juga weltanschaunh (pandangan dunia) yang diartikan sebagai consensus mayoritas warga Negara sebagai warga bangsa tentang nilai – nilai dasar yang ingin diwujudkan mengadakan Negara merdeka. Weltanschaunh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keseluruhan sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan organis.

3.      Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar atau falsafah Negara (philosophische gronslag), ideologi negara dan staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan atau penyelenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan “…..maka disisinlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada…..”
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:
1.       Pancasila sebagai dasar Negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hokum atau sumber tertib hokum.Hal ini tertuang dalam ketetapan MPR No.XX/MPR/1978 dan No.V/MPR/1973 (Pengertian yuridis kenegaraan).
2.      Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (pengertian Pancasila secara sosiologis).
3.      Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dancara-cara dalam  mencari kebenaran (pengertian pancasia yang bersifat etis dan fiosofis).

4.       Penjabaran Sila-Sila Pancasila
a.       Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
      b.      Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c.       Sila Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d.      Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
e.      Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama.

B.       Aktualisasi Peran dan Tanggapan Pemuda terhadap Pentingnya Pancasila
Sila –sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, maka esensi seluruh sila-silanya merupakan kesatuan. Pancasila adalah kepribadian bangsa indonesia bukan dari luar. Adapun yang menjadi unsur-unsur pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Adanya pancasila terdapat di dalam dirinya sendiri, sebab itu pancasila adalah suatu subtansi yang mengandung esensi. Berikut esensi Pancasila dan sikap aktualisasi yang seharusnya ditunjukkan oleh masyarakat, terlebih oleh pemuda.
1.Ketuhanan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Dan Sifat-Sifat Tuhan
     Hakikat tuhan itu sendiri sebenarnya sangat sulit untuk diketahui,akan tetapi kita bisa melihat contoh yang dikemukaan Aristoteles tentang adanya causa prima atau sebab pertama yang tidak disebabkan. Berbeda dengan hakikat yaitu sifat-sifat tuhan yang lebih mudah kita pikirkan karena tuhan mempunyai sifat yang tidak terbatas, misalnya tuhan maha pengasih, penyayang, adil, sabar dan sebagainya.
     Oleh karena itu kita sebagai manusia ciptaanya dan menjadi pemuda Indonesia khususnya wajib bertaqwa kepada Tuhan YME serta menjalankan segala perintahnya. Selain itu kita sebagai makhluk tuhan harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.Kemanusiaan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Manusia
     Seperti yang kita ketahui bahwa susunan kodrat manusia itu terdiri dari jiwa dan raga. Jiwa terdiri atas akal, rasa, karsa.dan tubuh terdiri atas unsur-unsur benda mati tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sedangkan menurut sifat kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu dan makhlik sosial atau disebut dengan monodualis social, ekonomi, politik. Menurut kedudukan kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan atau disebut dengan monodualis religion.
     Oleh karena itu sebagai manusia dan pemuda pada khususnya yang mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3.Persatuan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Satu
     Kata satu merupakan sesuatu yang bulat, tidak dapat dipecah-pecah. persatuan Indonesia pada hakikatnya bahwa bangsa Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa dan mempunyai adat istiadat, agama, kepercayaan, kebudayaan yang berbeda-beda itu merupakan satu kesatuan.
     Oleh karena itu didalam pergaulan satu sama lain kita harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda-beda kita harus saling menghormati, menjaga karena satu jua. Selain itu kita harus menyadari bahwa kita bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia, sehingga harus cinta tanah air dan bangsa.
4.Kerakyatan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Rakyat
     Rakyat adalah manusia-manusia yang bertempat tinggal disuatu Negara. istilah hakikat rakyat menunjukan keseluruhan, jadi bukan bagian-bagian, meskipun keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian.maka antara keseluruhan dan bagian ada hubungan yang erat.
     Oleh karena itu kita sebagai pemuda harus saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita kita dan bangsa. Dan kita harus menjawab tantangan bersama, memecahkan persoalan secara bersama dan musyawarah bersama. hal ini sharus dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan sehingga tercapai sifat kekeluargaan.
5.Keadilan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Adil
     Adil disini dapat diartikan menempatkan sesuatu atau hak dan kewajiban pada tempatnya. Berbuat adil kepada diri sendiri berarti berbuat yang serasi antara hak dan kewajiban, berbuat adil kepada masyarakat berarti berlaku adil sesama warganya, berbuat adil terhadap alam berarti kita tidak boleh berbuat semena-mena dan merusak lingkungan hidup, berbuat adil kepada tuhan berarti melaksanakan kewajiban terhadap tuhannya.
     Oleh karena itu kita harus bersifat adil terhadap diri kita, orang lain, alam Negara dan tuhan. Jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

C.      Penanaman Peran Penting Pancasila terhadap Generasi Muda
Penanaman pancasila dapat dilakukan dalam berbagai lapis kehidupan. Misalnya dalam kehidupan politik. Pengembangan politik negara terutama dalam dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan esensinya, sehingga praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera di akhiri.
Untuk menanamkan ideologi Pancasila yang kuat, hendaknya dilakukan sejak dini. Tidak dipungkiri, pendidikan berperan penting. Pendidikan dimulai sejak dari keluarga. Keluarga, terutama orangtua hendaknya mendidik dan membimbing anak-anaknya tentang nilai-nilai Pancasila. Di lingkungan sekolah, banyak hal yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memasukkannya dalam sistem kurikulum.
Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif. Dalam arti bahwa nilai Pancasila disajikan dalam bentuk-bentuk materi dalam mata pelajaran khusus, seperti Pendidikan Pancasila misalnya. Nilai-nilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lainnya secara afektif. Misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling menghargai dan menghormati, dll.
Dalam strategi pembinaan ideologi, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan (Sunarso, dkk : 2008), yaitu :
1.        Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan dan oleh WNI
2.        Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
3.        Ideologi harus dijadikan panglima bukan sebaliknya (Abdulkadir Besar, 1988)
4.        Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan
5.        Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat
6.        Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa
7.        Mensosialisasikan ideologi Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Proses sosialisasi Pancasila dilakukan secara objektif dan ilmiah (bukan doktriner) dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.
8.        Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Perlunya perbaikan ekonomi untuk mengakhiri krisis multi dimensional (Endang Zaelani Sukaya, 2000:109).
Kita sebagai bangsa Indonesia, terlebih sebagai pemuda Indonesia harus mengamalkan ajaran Pancasila, yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai Pancasila secara terus-menerus, mendalam, dan sesuai perkembangan jaman. Generasi muda akan lebih memahami arti bernegara dan kehidupan yang saling toleransi dalam kemajemukan bangsa apabila generasi muda memiliki pemahaman yang benar tentang Pancasila. Selain itu, pemuda juga perlu meningkatan pendidikan norma agama, adat-istiadat, dan bimbingan dari orang tua, sehingga tata sopan santun tersebut dapat ditanamkan dan diajarkan pada para generasi muda bangsa Indonesia.
Pengamalan dari nilai-nilai Pancasila pun sesungguhnya cukup mudah dilakukan oleh generasi muda, yaitu dengan cara mengembangkan sikap saling hormat menghormati antar pemeluk agama yang sama maupun berbeda, tidak beperilaku semena-mena terhadap orang lain, membantu teman yang terkena musibah sesuai kemampuan, menghargai produk dalam negeri, melakukan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan, mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, dan lain sebagainya.


 BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
     Beberapa kesimpulan yang saya simpukan berkaitan dengan makalah yang saya susun adalah:
1.      Bangsa Indonesia membutuhkan pemuda yang menyadari pentingnya Pancasila dalam era global untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dalam memajukan dan memimpin Indoensia.
2.      Era globalisasi membawa pengaruh yang baik dan buruk terhadap keadaan suatu bangsa dan generasi. Oleh karena itu, sebagai generasi yang akan membawa masa depan Indonesia, pemuda haruslah mampu menyaring pengaruh buruk globalisasi dan memanfaatkan pengaruh yang baik.
3.      Meskipun globalisasi selalu identik dengan modernisasi, Indonesia tidak boleh melupakan dasar negara, yaitu Pancasila dalam setiap aspek kehidupan maupun pemerintahan negara. Karena Pancasila merupakan cermin kepribadian bangsa Indonesia yang paling realistis.
4.      Pemuda harus mampu menempatkan pancasila sebagai dasar hukum tertinggi Indonesia.

B.       Saran
     Beberapa saran yang dapat saya berikan kepada pembaca pada umumnya dan kepada generasi muda pada khususnya adalah agar lebih memaknai Pancasila secara lebih mendalam, lebih menjiwai dan agar selalu tampak dalam aktualisasi kehidupan sehari-hari. Pemberian pendidikan Pancasila sejak dini juga diperlukan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdedikasi tinggi dalam hukum namun tetap menjunjung tinggi keluhuran cita-cita bangsa seperti yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.


ruanghati.com


Alfi Nur Aini
FKM / Semester 2
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1 komentar: