Berprestasi
dalam wawasan intelektual, berbasis organisasi
Pentingkah
berorganisasi? Ya, pertanyaan tersebut masih simpang siur dan tak jarang
menggelitik pikiran mahasiswa, terutama yang masih memegang gelar “maba”.
Banyak dari mereka yang antusias, ambisius, memberi respon biasa saja, atau
bahkan sama sekali tidak tertarik. Beragam cara pandang mahasiswa dan bagaimana
cara mereka memberi respon terhadap sebuah organisasi biasanya memberikan awal
penilaian tentang karakteristik seseorang, namun hal tersebut bukanlah mutlak.
Hanya saja, orang-orang hebat yang kini telah duduk dalam kesuksesannya
sebagian besar berasal dari mereka yang aktif berkecimpung dalam organisasi.
Dalam dunia yang
sebenarnya, kepandaian bukanlah hal mutlak yang dapat menentukan kesuksesan
seseorang. Banyak kasus yang terjadi dimana wisudawan/i yang ber-IPK tinggi
atau bahkan cumlaude mengalami
kesulitan saat harus dihadapkan dengan pertanyaan, apa yang bisa saya kerjakan?
Dimana saya harus mencari kerja? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan menjadi
boomerang bagi mahasiswa yang
sebelumnya tidak pernah atau jarang tergabung dalam sebauh kemunitas atau
organisasi. Namun sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa menghadapi
pemikiran-pemikiran kritis dalam organisasi, pertanyaan semacam tersebut dapat
dikolaborasikan dengan kreativitas dan pemikiran out of the box. Dan sekali lagi, organisasi memegang peranan kunci
dalam prestasi, terutama masa depan seseorang.
Dalam lingkup
mahasiswa, ada beragam wadah organisasi yang ada dalam universitas, fakultas,
hingga program studi. Namun tampaknya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan
yang paling dikenal dan dianggap bergengsi. Sebenarnya, apakah organisasi BEM
itu?? BEM yang merupakan akronim dari Badan Eksekutif Mahasiswa adalah suatu
organisasi kemahasiswaan di tingkat
sekolah tinggi yang diselenggarakan, oleh, dan untuk mahasiswa, guna
melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler di bidang pemberdayaan mahasiswa,
informasi dan komunikasi, kerohanian, bakat dan minat, sosial kemasyarakatan
dan untuk selanjutnya disebut BEM. (www.api.ning.com)
Membicarakan sebuah
organisasi, khususnya BEM dalam lingkup kampus kiranya masih menjadi
pembicaraan hangat di tengah obrolan mahasiswa baru yang baru mengenal
bagaimana hidup dalam sebuah kampus yang notabenenya
berbeda dengan bangku sekolah. Menurut pandangan saya sendiri, kegiatan
kemahasiswaan melalaui BEM sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan
bersosialisasi seseorang agar orang tersebut tidak hanya menguasai bidang ilmu
pengetahuan saja, namun juga pandai memanage
dirinya sendiri dengan orang lain.
Menurut wawancara
singkat yang saya lakukan dengan saudara Panca Dias Purnomo, yang menuturkan
tentang pentingnya sebuah organisasi, atau BEM pada khususnya. “Ya super duper
penting, pengembangan softskill mahasiswa sangat tergantung dari kualitas lembaga
mahasiswanya”, begitulah penuturan mahasiswa semster 9 tersebut. Mahasiswa yang
sudah pernah merasakan bagaimana tinggal di Negeri paman Sam tersebut merupakan
salah satu sosok aktif dalam BEM, baik BEM fakultas maupun universitas.
Kesuksesannya tersebut bisa dikatakan berawal dari keikutsertaannya “nimbrung”
dan “mbangun” sebuah organisasi. Beliau memberikan sebuah catatan khusus
mengenai kesuksesan yang berawal dari organisasi. “Kesuksesan itu subyektif dan
abstrak, jadi tergantung perspektif tiap-tiap individu. Fakta membuktikan, ada
korelasi positif antara kesuksesan dengan berorganisasi, meskipun ada beberapa
kasus pengecualian,” demikian penuturannya.
Dari pengalaman
langsung tersebut, kiranya perlu adanya pengetahuan baru bagi para pemimpin
bangsa tentang organisasi BEM. Bagaimana dan apa sebenarnya “jerohan” atau bagian internal BEM?
Berikut akan dibahas dan diulas secara singkat.
1.
Pentingnya
Organisasi Mahasiswa
Berkaca dari pengalaman dan penuturan dari saudara
Panca, sudah jelas baik tersurat maupun tersirat mengenai esensi dan
tujuan organisai. Di samping untuk
pengembangan kualitas softskill yang
tidak diajarkan dalam bangku kuliah, pengembangan kemampuan dalam memahami
sebuah kondisi, bagaimana mengatasi beragam karakter manusia hingga menghadapai
situasi publik , semuanya tercakup dalam sebagian kecil manfaat sebuah
organisasi.
Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri,
organisasi mahasiswa merupakan wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi
yang terjadi di masyarakat. Negara berkembang layaknya Indonesia, banyak
dihadapkan masalah-masalah sosial terutama menyangkut kesenjangan ekonomi,
kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan politik. Organisasi mahasiswa
membawa para anggotanya bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan ini,
sekaligus mengugah rasa kritis untuk mencari solusi atas apa yang terjadi. (www.kompasiana.com)
Organisasi mahasiswa juga menjembatani domain menara
gading kampus yang elitis dengan ruang masyarakat. Sehingga, ketika terbiasa
menghadapi problem kehidupan, mahasiswa tidak lagi canggung bergumul dengan
ruang baru, baik di masyarakat maupun di dunia kerja selepas lulus dari perguruan
tinggi. (www.kompasiana.com)
Demikian adalah segelintir manfaat atau pentingnya
sebauh organisasi kemahasiswaan. Namun manfaat yang lebih real tidak dapat
hanya diungkapkan, tapi lebih luas lagi dirasakan dan dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia dalam bersosialisasi dan hidup bermasyarakat.
2.
Apa
itu BEM FKM UNDIP?
BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Diponegoro merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan tertinggi
tingkat fakultas di bawah Senat Mahasiswa karena memiliki tanggung jawab untuk
memantau dan mengawasi setiap organisasi yang ada dibawahnya. Karena itulah BEM
memiliki tanggung jawab besar dalam setiap aktifitas kegiatan mahasiswa, dengan
cara memfasilitasi mahasiswa dalam hal kesenian, olahraga, akademis, dan juga
salah satu yang terpenting, kesejahteraan mahasiswa karena menyangkut masa
depan mahasiswa untuk tetap bisa bertahan hidup di universitas yang bisa
dikatakan ajang pertempuran demi kehidupan di masa depan.
Dalam
sistem kerjanya, BEM FKM UNDIP sendiri memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa departemen
yang bernaung di dalamnya. Berikut disajikan keterangan organisasi BEM
FKM UNDIP masa kerja 2011/2012.
1. Ketua
Eksekutif: Ketua eksekutif merupakan pimpinan atau yang memiliki jabatan
tertinggi dalam BEM yang bertanggung jawab penuh dalam segala aktivitas atau
kinerja BEM FKM. Lamanya masa kepemimpinannya adalah satu periode kepengurusan
(1 tahun). Wewenang ketua eksekutif adalah sebagai pengambil kebijakan
tertinggi dan pemberi pengarahan pada anggota.
2. Wakil
Ketua Eksekutif: Peran ini adalah bentuk renovasi terbaru tugas sekretaris umum
yang dikarenakan selama ini terdapat rancu dan tumpang tindih antara keduanya.
Tugas wakil eksekutif adalah menggantikan wewenang ketua jika berhalangan.
Program kerjanya antara lain Rapat Pengurus Harian yang merupaakn sarana
diskusi yang bertujuan untuk perencanaan dan monitoring kemajuan departemen,
dan meng-up date kondisi internal
maupun eksternal BEM.
3. Sekretaris
Eksekutif: Jabatan ini dipangku oleh dua orang yang bertanggung jawab secara
keseluruhan dalam administrasi maupun dokumentasi surat-surat yang masuk dan
keluar. Program kerjanya antara lain notulensi, Insana, Dokar, Tara dan Buku
Putin.
4. Bandahara:
Jabatan ini bertanggung jawab penuh terhadap alur keuangan BEM FKM dan
mengelola keuangan lembaga. Program kerjanya adalah Transparansi BEM FKM UNDIP.
5. Departemen
Kebijakan Publik (KP): Departemen ini merupakan
wadah yang khusus menyikapi setiap isu kebijakan publik maupun kesehatan
yang beredar di masyarakat. Terdiri dari 7 orang pengurus dan memiliki program
kerja antara lain Ngopi Bareng, talkshow HBATS, Roadshow dan lainnya.
6. Departemen
Hubungan Masyarakat (Humas): Departemen ini terdiri dari 7 orang pengurus yang
berfungsi sebagai fasilitator arus informasi, baik dari BEM KM UNDIP maupun
dari BEM FKM UNDIP itu sendiri. Program kerjanya antara lain Pemeliharaan papan
info event yang berfungsi untuk menyediakan informasi terkait.
7. Departemen
Communication and English Development (CED): terdiri dari 7 orang pengurus yang
berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan berbahasa Inggris mahasiswa FKM
dengan beragam program yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bahasa
inggris mahasiswa lainnya. Program kerjanya antara lain English weekly Course,
Essay competition, Debate competition dan Scholarship Show.
8. Departemen
Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma): Departemen yang terdiri dari 8 pengurus ini
bertugas memfasilitasi mahasiswa FKM dalam hal yang berhubungan dengan
kesejahteraan mahasiswa. Program kerjanya antara lain KPK, GASIBU, Spy to Care,
Siaga Beasiswa dan lainnya.
9. Departemen
Kewirausahaan (KWU): Departemen yang terdiri dari 7 orang pengurus ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi enterpreneurship
mahasiswa untuk menggalang dana dan kemandirian usaha. Program kerjanya
antara lain pengadaan paket usaha catering,
koperasi mahasiswa dan lainnya.
10.
Departemen Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa (PSDM): Departemen ini terdiri dari 9 orang yang bertugas mempersiapkan
calon-calon pengurus BEM melalui Latihan Ketrampilan Menejemen Mahasiswa
tingkat Pra Dasar (LKMM PD), IWB, FD 10 giga, AMT dan Pemilihan Raya.
11.
Departemen Pengabdian Masyarakat
(Dimas): 9 orang yang terdapat dalam departemen ini bertugas untuk melakukan
pengabdian pada masyarakat, terutama dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Program kerjanya antara lain sekolah binaan, Health expo dan
lainnya.
Sedangkan ruang lingkup kerja BEM antara lain untuk
memajukan dan
mengembangkan ketakwaan, ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa,
melancarkan kepentingan mahasiswa, dan membantu meningkatkan kesejahteraan
mahasiswa dalam proses pendidikan.
3.
Apa
tujuan masuk BEM dan apa pula yang akan dilakukan?
Tujuan masuk sebuah organisasi kemahasiswaan
lingkup fakultas, khususnya BEM adalah untuk belajar bagaimana memberikan
kontribusi terhadap suatu forum, bagaimana memanage waktu dan pribadi, untuk
memiliki banyak relasi dan pengetahuan baru, serta untuk menyiapkan softskill yang dapat menunjang
pengalaman di dunia kerja nantinya. Dengan pengalaman yang didapat dari sebuah
organisasi, diharapkan mainset dan sikap dapat berkembang dan lebih mampu
menghadapi beragam situasi.
Secara
pribadi, jika saya berkesempatan menjadi pengurus BEM, hal yang akan saya
lakukan adalah melakukan segala yang terbaik yang dapat saya kontribusikan
untuk FKM, terlebih pada UNDIP. Menyadari pentingnya suatu organisasi, namun
tidak menggeser tujuan utama sebagai pelajar, maka menyeimbangkan hak dan
kewajiban dalam belajar dan bermasyarakat menjadi satu tugas khusus yang harus
diemban. Dan satu hal yang terpenting jika memang saya terpilih, saya akan
berusaha mempertahankan hal-hal lama yang baik dan bermanfaat dan mengembangkan
hal-hal lama yang lebih baik dan inovatif. // (alphiee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar