Rabu, 19 September 2012

Organisasi - Manajemen - Sistem Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN


                           A.   Latar Belakang
Manusia bukanlah makhluk individual yang selalu hidup sendiri tanpa bergantng pada orang lain melainkan makhluk sosial dimana tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Manusia selalu memerlukan orang lain, berinteraksi dan berkerjasama dengan orang lain. Setiap kegiatan manusia sebagai makhluk sosial dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mengatur ormas atau perkumpulan olah raga termasuk organisasi, dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara formal, modern atau tradisonal.
Salah satu bentuk interaksi manusia sebagai makhluk sosial adalah dengan berorganisasi. Dalam sebuah organisasi setiap anggota organisasi memiliki latar belakang yang berbeda. Setiap anggota organisasi dituntut untuk dapat bekerjasama. Mereka berkerjasama dalam sebuah organisasi untuk mewujudkan tujuan bersama dalam organisasi tersebut. Dilihat dari segi kepentingan individu atau organisasi sering sekali sulit disingkronkan karena memiliki kepentingan yang berbeda yang apabila tidak mampu dikendalikan maka akan terjadi penyimpangan yang pada ujungnya dapat merugikan organisasi itu sendiri atau bias saja pihak lain, hal inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi sebuah organisasi.
Pertanyaan-pertanyaan diatas menggambarkan betapa sangat urgennya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi. Pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur. Dengan manajemen yang tepat akan dapat mengkoordinasikan pekerjaan masing-masing anggota organsasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatianya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak sehingga tujuan organisasi dapat terwujud tanpa terjadi suatu penyimpangan.

B.   Manfaat
1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan ruang lingkup organisasi, administrasi dan manajemen
2.    Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi
3.    Mahasiswa dapat mengetahui tentang pendekatan sistem
4.    Mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi dasar manajemen
5.    Mahasiswa dapat mengetahui keterkaitan organisasi, manajemen dengan sistem                                            

C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup organisasi, administrasi dan manajemen
2.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi
3.    Untuk mengetahui tentang pendekatan sistem
4.    Untuk mengetahui fungsi-fungsi dasar manajemen
5.    Untuk mengetahui keterkaitan organisasi, manajemen dengan sistem



BAB II
ISI

A.   Organisasi
1.    Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi menurut para ahli:
a.    Menurut James D. Money, organisasi adalah bentuk setiap kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
b.    Menurut Dwight Waldo, organisasi adalah struktur antara hubungan pribadi berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan dalam sistem administrasi.
c.    Menurut A. W. Widjaja, organisasi adalah suatu alat untuk melaksanakan tujuan tertentu.
d.    Menurut Sondang P. Siagian, organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapatseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Berdasarkan beberapa pengertian beberapa ahli diatas, didalam sebuah organisasi harus terdapat dua buah unsur yaitu sekelompok atau beberapa orang dan sebuah tujuan yang ingin dicapai. Jadi  bisa disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

2.    Ruang Lingkup Organisasi
Menurut fungsi serta tujuannya organisasi dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu organisasi niaga , sosial dan internasional . Penjelasannya :
a.    Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Organisasi Niaga terdiri atas: Perseroan Terbatas (PT)‏, Perseroan Komanditer (CV)‏, Firma (FA)‏, Koperasi, Join Ventura, Trus, Kontel, Holding Company.
Contoh : PT.Honda, Koperasi simpan pinjam, Koperasi-koperasi yang ada di sekolah-sekolah, dan lain-lain.
b.    Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a)    Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
b)    Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
c)    Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
d)    Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
c.    Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Sedangkan Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa Negara. Contoh organisasi-organisasinya adalah : UN, UNICEF, UNESCO, UNCHR, UNDPR, UNSCOP, WHO, IMF, NATO, NGO, dan lain-lain.

3.    Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan perwujudan struktur wewenang formal dengan cara menganalisis jabatan-jabatan apa yang diperlukan dalam mencapai tujuan, untuk kemudian ditentukan kualifikasi ataupun jumlah orang yang mengisi jabatan-jabatan tesebut. Struktur organisasi memegang peranan penting dalam sebuah organisasi karena struktur organisasi yang digunakan dapat memberikan dukungan moral bagi karyawan sehingga mau bekerja sama dan selalu berusaha menjalin koordinasi sebagai tanggung jawab penting dalam kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi dibentuk berdasar pada 3 komponen organisasi yaitu:
1.     Interaksi kemanusiaan
2.     Kegiatan yang terarah ke tujuan
3.     Struktur
Berdasarkan ketiga komponen organisasi diatas, seorang manajer puncak harus dapat mengatur kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu struktur organisasi akan memberikan pembagian wewenang yang jelas.

Bentuk struktur organisasi dapat dibagi menjadi 6 golongan yaitu :
a)    Organisasi lini
                        Organisasi lini atau garis adalah organisasi yang atasan dan bawahan dihubungkan secara langsung oleh garis wewenang secara vertikal.
Ciri – ciri organisasi lini adalah :
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Manajer selain top manajer bersifat sebagai bawahan
·         Sarana dan alat terbatas
·         Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung

Kelebihan dan kekurangan organisasi lini adalah:
Kelebihan struktur organisasi lini:
·         Atasan dan bawahan dihubungkan dalam sebuah garis komando.
·         Rasa solidaritas dan spontanisitas seluruh anggota organisasi besar.
·         Proses pengambilan keputusan cepat.
·         Disiplin dan loyalitas tinggi.
·         Rasa saling pengertian antar anggota tinggi.
Kekurangan struktur organisasi lini:
·         Kepemimpinan yang hampir otokratis
·         Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
·         Tujuan top manager sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
·         Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
b)    Organisasi fungsional
     Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pihak tertinggi dilimpahkan ke kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah :
·         Organisasi kecil
·         Terdapat kelompok kelompok kerja staff ahli
·         Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
·         Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
·         Pengawasan dilakukan secara ketat
c)    Organisasi lini dan staff
   Organisasi lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi yang pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya, serta ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah, namun hanya sebagai penasihat. Contohnya pejabat staff mengenai masalah kearsipan, keuangan, personel dan lain sebagainya

Ciri-ciri organisasi lini dan staff adalah
·         Hubungan atasan dan bawahan tidak sepenuhnya secara langsung
·         Karyawan banyak
·         Organisasi besar
·         Ada dua kelompok kerja dalam organisasi yaitu personel lini dan personel staff
d)    Organisasi fungsional dan garis
Organisasi fungsional dan garis adalah suatu bentuk organisasi yang wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan ke kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan ke kepala bagian
e)    Organisasi Matrik
Organisasi matrik merupakan organisasi manajemen proyek yaitu, organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing masing bidang dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi salah satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staff dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan .
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima proyek sedangkan wewenang fungsional nya sesuai dengan keahlian nya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang. Hal ini berarti bahwa dalam melaksanakannya para anggota juga harus melaporkan kepada dua atasannya.
f)     Organisasi komite
          Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic management.
           
Organisasi komite terdiri dari :                                              
·        Executive comitte (pimpinan komite) yaitu: para anggotanya memiliki kewenangan lini
·        Staff Comitte yaitu: orang orang yang hanya mempunyai kewenangan staff.


B.   Administrasi
1.    Pengertian Administrasi
Pengertian Administrasi menurut beberapa ahli:
a)    Soewarno Handayaningrat membagi administrasi ke dalam dua definisi yang berbeda yaitu secara sempit dan luas. Administrasi secara sempit meliputi kegiatan catat mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Adapun pengertian administrasi secara luas adalah merupakan kegitan kerjasama yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 
b)    Menurut Sondang P. Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
c)    Menurut Dann Sugandha, administrasi adalah seluruh proses organisasi yang terdiri dari proses penentuan tujuan dan pencapaiannya dengan memanfaatkan sumber yang tersedia secara berdaya guna melalui beberapa orang secara terkoordinasi dengan menerapkan perencanaan, pembuatan keputusan dan perintah kerja, pimpinan serta penilaian dan pengawasan.
     Berdasarkan tiga pengertian administrasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan administrasi adalah sebuah proses, mekanisme atau cara kerja sebuah kelompok atau organisasi.

2.    Ruang Lingkup Administrasi
 Menurut Drs.  Soekarno, K. menggolongkan administrasi sebagai berikut:
a.    Administrasi negara (public administration), adalah administrasi yang dilakukan untuk mengatur urusan-urusan yang menyangkut kepentingan-kepentingan umum suatu negara. Administrasi negara meliputi hal-hal sebagai berikut :
1)    Administrasi pemerintahan negara, adalah seluruh tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang meliputi:
·         Administrasi sipil adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh departemen dan non departemen mulai dari kegiatan kelurahan sampai dengan kegiatan MPR
·         Administrasi militer, adalah seluruh kegiatan yang dilakukan/diseleng-garakan oleh angkatan bersenjata.
2)    Administrasi perusahaan Negara, yaitu administrasi yang diselenggarakan dalam organisasi perusahaan milik negara berupa BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) seperti Perum, Perjan, PN , PT
b.    Administrasi swasta (private administration ), adalah seluruh kegiatan dan tindakan swasta yang tujuan utamanya untuk kepentingan sendiri atau golongan. Administrasi swasta meliputi hal-hal sebagai berikut:
c.    Administrasi niaga (business administration), adalah seluruh kegiatan dan tindakan swasta di bidang niaga yang bertujuan untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau golongan.
d.    Administrasi non niaga (nonbusiness administration), adalah seluruh kegiatan dan tindakan swasta di bidang usaha-usaha sosial, budaya, dan kemasyarakatan, seperti Yayasan dan LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat )
e.    Administrasi internasional (international administration), adalah seluruh kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional untuk memenuhi kepentingan negara-negara anggotanya. Administrasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
·         Administrasi niaga internasional (business international administration) adalah seluruh kegiatan dan tindakan dari organisasi internasional dalam perniagaan atau perekonomian.Misalnya : OPEC, MEE.
·         Administrasi non niaga internasional (Non Business International Adminis-tration), adalah seluruh kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional di bidang usaha-usaha sosial, budaya maupun kemasyarakatan.  Misalnya: UNICEF.


C.   Manajemen
1.    Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut para ahli:
a)    Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
b)    Menurut Mary Parker Follet, manajemen didefinisikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
c)    Menurut Sondang P. Siagian, manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
d)    Menurut A. W. Widjaja, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengontrolan human and natural resources untuk mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu.
e)    Menurut Millet, Management is the proces of directing and facilitating the work of peopleorganized in formal group to achive a disered goal. (Manajemen adalah sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang ditentukan).
f)     Menurut Malayu S.P. Hasibuan, manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur.
             
2.    Ruang Lingkup Manajemen
a. Lingkungan Luar (Eksternal)
Terdiri dari :
·         Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
·         Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
b. Lingkungan Dalam (Internal)
Terdiri dari :
·         Manusia (specialized dan manajerial personal).
·         Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
·         Fisik (gedung, kantor, dan lain-lain).
·         Sistem dan Teknologi.
·         Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.

3.    Fungsi-fungsi dasar manajemen
     Pendapat para ahli tentang fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa penulis, yaitu :
·         Louis A. Allen : Leading, planning, organizing, controlling
·         Prajudi Atmosukirjo : planning, organizing, directing atau actuating, controlling.
·         John Robert Beishline : perencanaan, organisasi, komando control
·         Henry Fayol : planning, organizing, coordinating, commanding, controlling.
·         Luther Gullich : planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting,  budgeting.
·         George R. Terry : planning, organizing, actuating, controlling.

Fungsi dasar manajemen diklasifikasikan menjadi 10, yaitu:
a)    Forecasting
                        Kegiatan meramal, memproyeksikan atau membuat taksiran terhadap kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana dilakukan.
b)    Planning (termasuk Budgeting)
            Planning (perencanaan), terdiri dari 5 yaitu :
·         Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannnya
·         Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
·         Mengumpulkan dan  menganalisa informasi
·         Mengembangkan alternative-alternatif
·         Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
c)    Organizing
                        Organizing yaitu mengelompokkan kegiatan, diantaranya: penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.
                        Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manejemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang berdayaguna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
            Pengorganisasian terdiri dari :
·         Menyediakan fasilitas-fasilitas pelengkap dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
·         Mengelompokkan komponen kerja dalam struktur organisasi secara teratur.
·         Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
·         Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
·         Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
d)    Staffing atau Assembling resources
                        Istilah staffing diperkenalkan oleh Luther Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan Assembling Resources dikemukakan oleh William Hebert Newman. Kedua istilah ini cenderung mengandung arti yang sama.
                        Staffing merupakan salah satu fungsi manejemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi dayaguna maksimal kepada organisasi. Organisasi dan staffing merupakan dua fungsi manejemen yang sangat erat hubungannya. Organisasi yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk meampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi. Sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.


e)    Directing atau Commanding
     Merupakan fungsi manejemen yang berhubungan denagn usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
f)     Leading
                        Istilah leading dikemukakan oleh Louis A. Allen yang diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Leading meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
·         Mengambil keputusan
·         Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
·         Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
·         Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
·         Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
g)    Coordinating
                        Salah satu fungsi manajemen yang berfungsi agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
·         Dengan memberi instruksi
·         Dengan memberi perintah
·         Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan
·         Memberi bimbingan atau nasihat
·         Mengadakan coaching
·         Bila perlu memberi teguran.
h)    Motivating
                        Motivating merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
i)      Controlling
                        Controlling atau pengawasan, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.
j)      Reporting
                        Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.


D.   Pendekatan, pengertian, ciri-ciri dan unsur-unsur sistem
            1. Pendekatan Sistem
Tahap-tahap dalam melakukan pendekatan sistem:
a)    Tahap I: Usaha persiapan
Langkah-langkah usaha persiapan adalah memandang perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan (pemegang saham, pelanggan, masyarakat keuangan, masyarakat global, pemerintah, pesaing, pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
b)     Tahap II: Usaha definisi
·         Identifikasi masalah.
·         Pemahaman masalah.
·         Mencari pemicu masalah (problem trigger) yang dapat berasal dari lingkungan atau dari dalam perusahaan.
·         Analisis subsistem, berkaitan dengan integrasi antar subsistem, verifikasi tujuan subsistem, analisa subsistem secara top down untuk identifikasi masalah.
·         Analisa bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.

Elemen-elemen sistem dapat dianalisis secara berurutan, yaitu:
1.    Evaluasi standar (standar harus sah/valid, standar harus realistis, standar harus dimengerti oleh mereka yang akan mencapainya, dan standar harus terukur).
2.    Membandingkan sistem output dengan standar.
3.    Evaluasi manajemen.
4.    Evaluasi pengolah informasi.
5.    Evaluasi input dan sumber daya input.
6.    Evaluasi proses transformasi.
7.    Evaluasi sumber daya output.
c)    Tahap III: Usaha solusi
·        Identifikasi alternatif solusi. Dengan cara mencari jalan yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Seperti Brainstorming (tukar pikiran), dan Joint Application Design (rancangan aplikasi bersama).
·        Evaluasi berbagai alternatif solusi. Contohnya dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, untuk mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
·        Memilih solusi terbaik. Dengan cara menganalisis suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan dan mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Kemudian memberi penilaian atas proses mental manajer. Setelah itu melakukan tawar-menawar atau negosiasi antara beberapa manajer.
·        Menerapkan solusi. Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik tapi perlu diterapkan.
·        Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.

      2.   Pengertian Sistem
            Pengertian sistem menurut ahli:        
a)    Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
b)    Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
c)    Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Jadi bisa disimpulkan sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

      3.   Ciri-ciri Sistem
            William Shrode dan Dan Voich, Jr, menyebutkan ada 6 ciri-ciri sistem, yaitu:
a)    Sistem mempunyai tujuan
b)    Sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh
c)    Sistem bersifat terbuka
d)    Sistem melakukan kegiatan transformasi
e)    Sistem terdapat saling keterkaitan
f)     Sistem memiliki mekanisme kontrol

Syarat-syarat sistem
d)  Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
e)  Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
f)   Adanya hubungan diantara elemen sistem.
g)  Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
4.    Unsur Sistem
                        Sistem tebentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Unsur-unsur tersebut adalah :
1.    Masukan (input): elemen yang diperlukan untuk membuat sistem berfungsi
2.    Proses: elemen yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang telah direncanakan.
3.    Keluaran (output): elemen yang dihasilkan oleh proses sistem.
4.    Umpan balik (feedback ): elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5.    Dampak (impact): Akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
6.    Lingkungan (environment): Dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

             
E.   Keterkaitan Organisasi, Manajemen dengan sistem

Gambar pola keterkaitan organisasi, manajemen dengan sistem
     Kita adalah makhluk sosial yang cenderung mengorganisir dan memanage urusan-urusan kita. Kita berbuat demikian dalam lingkungan yang semakin kompleks dan dinamis. Kecenderungan mengorganisir dan bekerjasama dalam hubungan yang saling bergantung merupakan hal yang inherent. Sejarah umat manusia dapat ditelusuri melalui perkembangan organisasi social. Mula-mula terdapat keluarga dan suku-suku kecil pengembara; kemudian datang desa permanen dan masyarakat suku. Sistem feodal dan negara bangsa merupakan perkembangan selanjutnya. Evolusi organisasi ini telah semakin pesat dalam tahun-tahun terakhir ini. Perubahan dramatis telah terjadi selama abad yang lampau. Kita telah beralih dari masyarakat yang agrarian yang bertitik berat pada keluarga, kelompok informal dan masyarakat kecil, ke masyarakat industri yang kompleks dengan ciri-ciri munculnya organisasi formal yang besar.
Kelompok dan organisasi adalah bagian yang meluas (pervasive) dari kehidupan kita sekarang. Organisasi bukanlah fenomena yang jauh dan tak-pribadi (impersonal). Organisasi itu sangat saling berjalin dalam hidup kita sehari-hari. Kita semua adalah anggota dari masyarakat organisasi, orang yang bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai berbagai tujuan. Organisasi selalu membutuhkan sistem. Sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi.
Banyak definisi yang telah diketemukan mengenai organisasi, tetapi mereka mempunyai unsur-unsur dasar atau esensil tertentu. Perilaku organisasi ini menuju kepada tujuan yang kurang lebih telah dipahami oleh para anggota kelompok. Organisasi memakai pengetahuan dan tehnik dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Organisasi berarti menstruktur dan memadukan (integrating) kegiatan, yaitu kegiatan orang-orang yang bekerjasama dalam hubungan yang saling bergantung. Paham saling-berhubungan ini menunjukkan suatu sistem social. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa organisasi itu terdiri dari (1) pengaturan yang berorientasi sasaran (goal-oriented arrangements), orang dengan tujuan; (2) sistem psikososial, orang yang berinteraksi dalam kelompok; (3) sistem teknologis, orang yang memakai pengetahuan dan tehnik; dan (4) integrasi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, orang yang bekerja bersama dalam hubungan-hubungan yang berpola.
Manajemen memerlukan koordinasi sumber-daya manusia dan material kearah tercapainya tujuan. Kita seringkali berbicara tentang orang yang me-manage urusan-urusan, tetapi konotasi yang biasa menunjukkan usaha kelompok. Empat unsur dasar yang bisa diidentifikasi adalah: (1) kearah tujuan, (2) melalui orang-orang, (3) via teknik dan (4) dalam organisasi. Definisi yang lazim mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan kegiatan pengawasan. Sebagian orang menambah jumlah sub-proses ini dengan memasukkan perakitan (assembling) sumber daya dan motivasi; sebagian orang lagi mengurangi skema ini dan hanya memasukkan seluruh proses dengan konsep pengambilan keputusan, mengemukakan bahwa keputusan ini merupakan output kunci dari manajer.
Manajemen adalah pekerjaan mental (pikiran, intuisi, perasaan) yang dilaksanakan oleh orang-orang dalam konteks organisasi. Manajemen adalah subsistem kunci dalam sistem organisasi. Ia meliputi seluruh organisasi dan merupakan kekuatan vital yang menghubungkan semua sub-sistem lainnya.
     Manajemen mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Mengkoordinir sumber daya manusia, material dan keuangan kearah tercapainya sasaran organisasi secara efektif dan efisien.
2.      Menghubungkan organisasi dengan lingkungan luar dan menanggapi kebutuhan masyarakat.
3.      Mengembangkan iklim organisasi dimana orang dapat mengejar sasaran perseorangan (individual dan sasaran bersama (collective)
4.      Melaksanakan fungsi-fungsi tertentu yang dapat ditetapkan seperti menentukan sasaran, merencanakan, merakit sumber daya, mengorganisir, melaksanakan dan mengawasi
5.      Melaksanakan berbagai peranan antar-pribadi, informasional dan memutuskan (decisional).
                 Seperti telah dijelaskan di atas, manajemen merupakan proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai suatu sistem yang  saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan mendayagunakan sumber daya yang telah dimiliki. Sistem tersebut dapat berfungsi jika terjadi keterkaitan diantara elemen-elemen pembentuknya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System is interconnected parts or elements in certain pattern of work). Berdasarkan pengertian ini dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar suatu sistem, yakni: (1) elemen, komponen atau bagian pembentuk system; dan (2) interconnection, yaitu saling keterkaitan antar komponen dalam pola tertentu.
                 Keberadaan sekumpulan elemen, komponen, bagian, orang atau organisasi sekalipun, jika tidak mempunyai saling keterkaitan dalam tata-hubungan tertentu untuk mencapai tujuan maka belum memenuhi kriteria sebagai anggota suatu sistem. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan, dimana organisasi merupakan elemen dari sistem. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi. Demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen organisasi dan sistem.




BAB III
RINGKASAN


Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kami paparkan kembali bahwa:
1.    Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama secara terorganisir untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
2.    Ruang lingkup organisasi menurut fungsi dan tujuannya dibagi menjadi tiga yaitu, organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional dan internasional.
3.    Administrasi adalah sebuah proses, mekanisme atau cara kerja sebuah kelompok atau organisasi.
4.    Ruang lingkup administrasi dibagi menjadi tiga yaitu, administrasi negara, administrasi swasta, dan administrasi internasional.
5.    Manajemen merupakan inti dari administrasi. Manajemen menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien.
6.    Ruang lingkup manajemen terbagi menjadi dua yaitu, lingkungan luar (eksternal) dan lingkungan dalam (internal).
7.    Manajemen memiliki fungsi dasar yang dapat diklasifikasikan sebagai Forecasting, planning (termasuk Budgeting), organizing, staffing atau assembling resources, directing atau commanding, leading, coordinating, motivating, controlling, reporting.
8.    Struktur organisasi memegang peranan penting dalam sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah ke tujuan, struktur.
9.    Bentuk struktur organisasi dapat dibagi menjadi enam golongan yaitu, organisasi lini, organisasi fungsional, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional dan garis, organisasi matriks, organisasi komite.
10.  Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
11.  Sistem memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai tujuan, merupakan suatu keseluruhan bulat dan utuh, bersifat terbuka, melakukan kegiatan transformasi, saling terkait dan memiliki mekanisme kontrol.
12.  Sistem terbentuk berdasarkan syarat bahwa untuk menyelesaikan masalah, elemen sistem harus memiliki rencana yang ditetapkan, adanya hubungan diantara elemen sistem, unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
13.  Sistem terbentuk berdasarkan unsur-unsurnya, yaitu masukan (input), proses, keluaran (output), umpan balik (feedback), dampak (impact), lingkungan (environtment).
14.  Organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat dengan sistem dimana organisasi merupakan alat dari manajemen untuk mencapai tujuannya dan organisasi merupakan elemen dari sistem.



DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 2002. Menejemen sistem Informasi. Bogor: Grasindo Persada
- Elearning.gunadarma.ac.id /docmodul/pengantar_bisnis/Bab_2.pdf
- Eprints.undip.ac.id
Gaol, Chr.Jimmy L.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo
- Soewarno, Handayaningrat . 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung
- Herlambang Susatyo, dkk. 2012. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/Artikel-Organizational_Culture.pdf
-             Http://www.geocities.ws/mas_tri/perilaku_org.PDF
K Mangkusubroto, L Trisnadi. 1987. Bandung: Ganeca Exact.
- Kast, Fremont E. Rosenzweig, James E. 1990. Organisasi dan Manajemen 1 Edisi Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/…/struktur-organisasi-pemda.pdf
Susanto, Azhar. 2006. Sistem informasi Manajemen. Jakarta: Lingga Jaya.
- Suwarto. 1996. Dasar-dasar Teori Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Widya Karya
- T. Hani Handoko. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE


TUGAS KELOMPOK I ORGANISASI MANAJEMEN KESEHATAN
FKM - UNDIP 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar