Jumat, 20 Juli 2012

Pesan untuk semua maba..

Hai kawan,, ketemu lagi nih di catetanku.. moga-moga kalian nggak bosen yah.. :)

kali ini, aku mau ngajak semuanya aja, yang lagi euphoria diterima di PTN/PTS favorit, ato yang lagi sibuk-sibuknya ngurus registrasi, ato juga yang lagi gak sabar nunggu dunia kampus.. yah, nikmatilah semua itu, karena beberapa tahun ke depan kalian akan merasakan kerasnya dunia kampus, kejamnya masa-masa pencarian kerja juga beratnya tanggung jawab yang harus kita pikul ketika menginjak usia dewasa...

(beuuhh, omonganku serius yahh,,hehe... )

Oke, lepas dari semua itu, aku bersyukur. Aku baru saja mendapat "cubitan" kecil dari Allah mengenai masa-masa yang sedang kalian rasakan ini. Walaupun aku sudah hampir menginjak tahun kedua di Universitas tercintaku, Universitas Diponegoro, namun apa yang baru saja Allah tunjukkan padaku benar-benar menyadarkanku tentang arti bersyukur, tentang makna "mahasiswa".

Kawan...
Aku baru saja sadar, aku terlambat bersyukur. Tahun lalu saat aku diterima jurusan Kesehatan Masyarakat, aku begitu bahagia, begitu bangga, begitu luar biasa. Diterima jalur SNMPTN Undangan menjadi tujuanku, dan Allah sudah mengabulkan itu. Namun, ada sesuatu yang ku lupakan...

Kawan...
Disaat teman-teman yang tidak diterima SNMPTN Undangan masih berjuang, aku dengan angkuhnya sudah membawa pulang beragam atribut dari kampus. Aku lupa, bahwa tidak seharusnya aku merasa sedemikian bangga di tengah beratnya perjuangan yang masih dilakukan kawan seperjuanganku...

Saat pada akhirnya aku resmi menjadi mahasiswa pun, aku belum juga menyadari nikmat luar biasa sebagai satu dari sekian pemuda Indonesia yang bisa merasakan bangku kuliah. Aku terlalu larut dalam dunia baruku, aku belum juga mau bersyukur...

Namun di tahun ini, aku baru sadar. Sudah sedari dulu seharusnya aku bersyukur, namun sayangnya aku terlalu hanyut dalam duniaku sendiri. Saat ini, begitu perihnya aku menyaksikan kekecewaan pemuda sepertiku yang masih saja gagal mendapatkan "tiket" kuliah. Semakin hari, ketakutan mereka semakin besar karena keinginan mulia mereka untuk mengenyam bangku kuliah TAHUN INI belum juga membuahkan hasil. ya Allah, padahal mereka hanya ingin membanggakan keluarga, juga tidak ingin mengecewakan cita-cita yang telah mereka bangun. Dan diantara getir perjuangan mereka, aku menjadi salah satu makhluk sombong yang tidak memperdulikan apa yang terjadi.

Di tahun ini pula, aku sadar. Sudah sejak dulu seharusnya aku bersyukur dapat dengan nyamannya duduk di bangku kuliah tanpa memikirkan rupiah. Belum pernah sekali pun aku merasakan kesulitan karena biaya. Tapi apa yang terjadi? Di depan mataku, aku menyaksikan sendiri tangisan seorang gadis karena nyaris harus merelakan kursi kampus yang tinggal selangkah saja ia dapatkan hanya karena masalah "Rupiah". Dengan telingaku pula, aku mendengar sendiri tangisan laki-laki yang belum juga mendapatkan "kesempatan" kuliah, namun usahanya untuk berjuang terganjal orang tuanya yang tidak sanggup membiayai biaya pendaftaran. Aku sadar, begitu banyak kekecewaan, tangisan dan kesedihan yang ada di belakang predikatku sebagai Mahasiswa. Saat ku pakai jas almamater kampus dengan bangganya, tak pernah sekalipun aku mempedulikan tatapan kecewa, iri, dan keinginan terpendam dari pemuda lain sepertiku. Mereka hanya ingin kuliah, mereka hanya ingin ikut merasakan kebahagiaan yang ku rasakan, mereka hanya ingin membuang kegagalan dan beragam masalah yang mereka hadapi.
Kawan, janganlah menempatkan dirimu terlalu tinggi dalam kebahagiaan yang tengah kalian rasakan. Tengoklah kesedihan teman-temanmu, cobalah untuk melihat dan ikut merasakan pahit manis perjuangan mereka, karena dengan begitu makna bersyukur akan lebih kalian rasakan..

Mungkin, aku hanya mampu berpesan, karena aku sudah merasakan betapa bersalahnya aku pernah tak peduli pada kegagalan yang mereka rasakan...


Ku harap, penyesalan yang ku rasakan ini jangan pernah ikut kalian alami...
semoga..

2 komentar:

  1. terima kasih kakk, mengingatkanku bahwa seharusnnya aku leih bersyukur kepada TUhan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 dek,,seneng kalo bisa bermanfaat.. :)

      Hapus